Minggu, 26 Januari 2014

materi SIM



SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (CBIS)
CBIS atau Computer Base Information System mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis komputer.
CBIS ini diharapkan dapat menghasilkan informasi yang berkualitas, sehingga tujuan organisasi (user) dapat tercapai secara effisien dan efektif dengan hasil yang maksimal dalam proses yang optimal dan 5 (lima) hal pokok yang merupakan manfaat dari Sistem Informasi dalam pengendalian Manajemen Organisasi adalah :
  • Penghematan waktu (time saving)
  • Penghematan biaya (cost saving)
  • Peningkatan efektifitas (effectiveness)
  • Pengembangan teknologi (technology development)
  • Pengembangan personil akuntansi (accounting staff development)

Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer. Berikut penjelasan masing-masing istilah tersebut :
  • Data : merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
  • Informasi : merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
  • Sistem : merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata, dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah komponen dari sistem tersebut.
 Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sub sistem dari CBIS adalah :
  1. Sistem Informasi Akuntansi
  2. Sistem Informasi Manajemen
  3. Sistem Pendukung Keputusan
  4. Automasi Kantor (Office Automation)
  5. Sistem Pakar 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Sistem ini merupakan sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.
Tugas Utama Sistem Informasi Akutansi
  • Pengumpulan data : setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan yang melibatkan elemen lingkungan maka kegiatan tersebut disebut dengan transaksi, tindakan tersebut dijelaskan dengan sebuah catatan data, pencatatan ini dikenal dengan istilah pengolahan transaksi. Sistem pengolahan data mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lingkungan perusahaan.
  • Manipulasi data :  tugas yang berupa pengubahan data menjadi informasi. Manipulasi data meliputi :
    1. Classification : identifikasi dan pengelompokan data menggunakan pengkodean terhadap catatan transaksi.
    2. Sorting : penyusunan sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lainnya.
    3. Calculating : operasi aritmatika dan logika yang dilakukan pada elemen data.
    4. Summarizing : penyimpulan data sehingga dihasilkan total, rata-rata dan lain-lain.
  • Penyimpanan data : data yang telah dicatat kemudian disimpan dalam media penyimpanan sekunder, dan diintegrasikan secara logis dalam bentuk database.
  • Menyediakan dokumen : SIA menghasilkan informasi untuk individu atau organisasi baik didalam maupun diluar perusahaan, yang dipicu oleh dua hal, yaitu :
    1. Tindakan yaitu output yang dihasilkan jika terjadi sesuatu
    2. Waktu yaitu output yang dihasilkan pada saat tertentu.
Karakteristik Sistem Informasi Akutansi
  • Melaksanakan tugas yang diperlukan
  • Berpegang pada prosedur yang relatif standar
  • Menangani data yang rinci
  • Berfokus pada historis
  • Menyediakan informasi pemecahan masalah minimal
Peran Sistem Informasi Akutansi Dalam CBIS
  • SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi standar
  • SIA menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam pemecahan masalah

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM) memproses berbagai transaksi non-keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi. Bagaimana pun juga sistem informasi manajemen di laksanakan dengan kerja bersama. Dengan mendukung semua ide dari masing-masing grup yang melakukan kerja di lapangan dan bagaimana kita memberikan semangat yang tinggi buat karyawan.
Sistem informasi manajemen adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. 

Tujuan Umum
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan
  • Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas :
  • Perencanaan : formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Pengendalian : perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
  • Pengambilan Keputusan : proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian. 
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM)
Dalam upaya memecahkan masalah seorang problem solver akan banyak membuat keputusan. Keputusan harus diambil untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan peluang.

Keputusan terbagi menjadi :
  • Keputusan terprogram, bersifat berulang dan rutin.
  • Keputusan tak terprogram, bersifat baru dan tidak terstruktur, tidak ada metode pasti untuk menanganinya karena belum pernah terjadi sebelumnya.
Empat tahap dalam pengambilan keputusan, yaitu :
  • Kegiatan Intelejen yaitu mengamati lingkungan untukmencari kondisi yang perlu diperbaiki.
  • Kegiatan Merancang, yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
  • Kegiatan Memilih yaitu memilih salah satu rangkaian tindakan diantara alternatif.
  • Kegiatan Review yaitu menilai pilihan-pilihan yang lalu.
Jenis Decision Support System
  • Jenis pertama hanya memungkinkan manajer mengambil elemen keputusan, seperti bertanya berapa jumlah penjualan wilayah X.
  • Jenis kedua menungkinkan memperoleh laporan khusus dari suatu file, misalnya laporan persediaan.
  • Jenis ketiga memungkinkan manajer mendapat laporan yang berasal dari berbagai file, seperti laporan laba rugi.
  • Jenis keempat memungkinkan manajer melihat dampak-dampak berbagai keputusan. Misalnya perubahan harga produk dan implikasinya terhadap keuntungan.
  • Jenis kelima memungkinkan manajer menerima usulan keputusan, misalnya memperolah harga jual optimal yang diproleh dari sebuah model matematika.
  • Jenis keenam adalah DSS yang mampu memberikan keputusan, misalnya komputer yang memutuskan besarnya premi untuk nasabah berusia dibawah 25, bekerja di Trans Am, Tinggal Di Houston dll.
Tiga DSS pertama cukup dengan menggunakan database query, sedangkan tiga terakhir harus menyertakan model matematika.

Tujuan Decision Support System
  • Membantu manajer membuat keputusan untuk pemecahan masalah semi terstruktur.
  • Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
  • Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer dari pada efisiensinya.

OFFICIAL AUTOMATION (OA)
Official automation, kini disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang – orang di dalam maupun diluar perusahaan. 

Pengguna Official automation dibagi menjadi empat kategori yaitu :
  • Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan.
  • Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
  • Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (Manajer & Profesional) untuk melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
  • Pegawai Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengioperasikan mesin fotokopi, menyusun dokumen, menyimpan dokumen, dan mengirim surat.
Tujuan Official Automation 
  • Menghindari Biaya, komputer tidak dapat menggantikan pegawai saat ini, tetapi setidaknya menunda penambahan poegawai yang diperlukan untuk menangani penambahan beban kerja
  • Pemecahan Masalah kelompok, memberikan kontribusi untuk komunikasi antar manajer
  • Pelengkap, OA tidak dapat menggantikan komunikasi interpersonal tradisional seperti tatap muka, percakapan telepon, tulisan memo, dan sejenisnya, tetapi OA bersifat melengkapi sehingga jika dikombinasikan dengan media tradisional akan memberikan sinergi.
Aplikasi Official Automation :
  • Word Processing
  • E-Mail
  • Voice Mail
  • Electronic Calendaring
  • Audio Conferencing
  • Video Conferencing
  • Computer Conferencing
  • Facsimile
  • Videotex
  • Imaging
  • Desktop Publishing

SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM)
Sistem pakar (expert system) adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagi dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi). 

Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai sifat berjenjang, pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada pakar yunior. Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar).

Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.

Karakteristik Sistem Pakar
  • Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman
  • Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru
  • Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur)
  • Memecahkan masalah dengan penalaran
  • Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah


E-commerce

PENGERTIAN
E-commerce adalah suatu cara perdagangan dengan menggunakan media sebagai wadah untuk penjualannya. contohnya seperti penjualan memalalui internet, tv, iklan danlainnya yang bersifat media. sistem pembayaran e-commers melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis
SEJARAH
Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat “perdagangan web” — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
JENIS-JENIS
* Collaborative Commerce (C-Commerce)
kerjasama elektronik antara rekan bisnis
* Business-to-Consumers (B2C)
Penjual adalah suatu organisasi dan pembeli adalah individu.
* Consumer-to-Business (C2B)
jenis ini dimana konsumen memberitahukan barang atau layanan yang dibutuhkannya, dan selanjutnya organisasi-organisasi bersaing untuk menyediakan barang atau layanan tersebut kepada konsumen.
* Consumer-to-consumer
Penjualan barang atau layanan antara individu.
* Intrabusiness(Intraorganizational)Commerce
jenis ini dimana organisasi menggunakan E-Commerce untuk meningkatkan kegiatan operasi organisasinya.
* Government-to-Citizens (G2C) and to others
penyedian dilakukan oleh Pemerintah yang mana menyediakan layanan kepada masyarakat melalui teknologi ECommerce.
* Mobile Commerce (m-Commerce)
E-Commerce yang dilaksanakan pada lingkungan tanpa kabel (wireless environment), seperti menggunakan telepon seluler untuk akses internet.
 
KEUNGGULAN
# Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses pemasaran
# Menurunkan biaya
# Pertukaran data atau informasi jadi lebih mudah
# Memperpendek waktu product cycle
# Meningkatkan daya saing perusahaan
# Meningkatkan customer loyality
KELEMAHAN
# Pembajakan kartu kredit, stock exchange fraud, banking fraud, hak atas kekayaan intelektual, akses ilegal ke system informasi (hacking) perusakan web site sampai dengan pencurian data.
# Ketidaksesuaian jenis dan kualitas barang yang dijanjikan,
# Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-commerce.
# sebagian masyarakat kurang merasa puas bila tidak melihat langsung barang yang akan dibelinya.
# Penjelasan produk kurang jelas
# Kurang aman dalam melakukan transaksi
# Tampilan produk kurang jelas
# sering dijadikan untuk melakukan tindak kejahatan, khususnya penipuan



Soal :

1. Sebutkan dan jelaskan tingkatan-tingkatan manajemen dalam sebuah organisasi/perusahaan, serta kebutuhan sistem informasi pada masing-masing tingkatan tersebut sesuai dengan piramida organisasi!
2. Jelaskan bagaimana sebuah perusahaan dapat terbantu dengan adanya Sistem Informasi pada perusahaannya! Berikan sebuah perusahaan sebagai studi kasus!
3. Mengacu pada perusahaan yang dijadikan studi kasus pada soal no 2 diatas, sebutkan bagian bagian apa saja yang ada dalam perusahaan tersebut serta sistem informasi seperti apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut!

            1.A. TINGKATAN-TINGKATAN MANAJEMEN
            Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
·         Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggung jawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya.
·         Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggung jawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
·         Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.

            1.B.     HUBUNGAN LEVEL MANAJEMEN DENGAN KEBUTUHAN INFORMASI.
·         Manajemen Tingkat Atas berhubungan dengan Informasi pemecahan masalah
Informasi pemecahan membantu manajer dalam mengambil keputusan saat terjadi permasalahan, serta informasi ini menjawab sebuah pertanyaan (Manakah yang terbaik dari beberapa cara melakukan pekerjaan?) Problem solving dihubungkan dengan keputusan secara berulang- ulang, sehingga manajemen tingkat atas perlu membutuhkan analisis.
·         Manajemen Tingkat Menengah berhubungan dengan informasi pengarahan perhatian
Informasi pengarahan perhatian(attention directing information) merupakan                                                           informasi untuk membantu manajemen memusatkan perhatian terhadap masalah- masalah yang menyimpang, ketidakberesan, ketidakefisienan, serta melihat kesempatan yang dapat dilakukan. Informasi ini untuk menjawab pertanyaan 
( Permasalahan apakah yang harus saya amati ? ). Jadi dapat disimpulkan informasi ini akan membantu manjemen menengah untuk melihat penyimpangan yang terjadi.
·         Manajemen Tingkat Bawah berhubungan dengan informasi pemecahan masalah
          Informasi pemecahan masalah(problem solving information)
Informasi pemecahan membantu manajer dalam mengambil keputusan saat terjadi permasalahan, serta informasi ini menjawab sebuah pertanyaan(Manakah yang terbaik dari beberapa cara melakukan pekerjaan?) Problem solving dihubungkan dengan keputusan secara berulang- ulang, sehingga manajemen tingkat atas perlu membutuhkan analisis.

            2.         SISTEM INFORMASI DAPAT MENOLONG PERUSAHAAN UNTUK :
·         Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
·         Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
·         Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.

STUDY KASUS :
            Bank Central Asia (BCA) secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1975 di pusat perniagaan Jakarta dengan nama Bank Central Asia NV. Bank Central Asia merupakan perbankan swasta nasional yang merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) dimana pemegang mayoritas dari saham BCA yaitu sebesar 51% adalah Farallón-Djarum Consortium. BCA terus berkembang, sehingga pada tahun 1977 BCA telah menyandang predikat sebagai Bank Devisa.
      Bank Central Asia (BCA) nampaknya telah menyadari bahwa bank yang memiliki 795 kantor cabang, 7,9 juta rekening, dan sekitar 15000 karyawan tidak mungkin beroperasi tanpa adanya dukungan dari sistem teknologi informasi. BCA sangat meyakini bahwa investasi teknologi akan dapat membantu mereka dalam memperbaiki proses bisnis yang ada dalam perusahaan sehingga investasi di bidang teknologi informasi yang telah menghabiskan biaya yang sangat mahal bahkan bisa mencapai jutaan dollar tidak akan menjadi suatu masalah bagi perusahaan karena mereka yakin bahwa penggunaan teknologi informasi yang tepat akan dapat meningkatkan profit perusahaan di masa mendatang.
Investasi di bidang teknologi informasi yang sangat mempengaruhi proses bisnis BCA menjadi perusahaan yang lebih menguntungkan adalah investasi dalam Enterprise Resource Planning (ERP). Hal ini dikarenakan penggunaan sistem ERP dapat menurunkan biaya operasional dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Di samping menurunnya biaya operasional dan meningkatnya produktivitas perusahaan, investasi sistem yang terintegrasi ini juga memudahkan BCA dalam melihat kondisi internal perusahaan dan dalam melakukan pengendalian terhadap kantor-kantor cabang BCA yang telah tersebar di seluruh Indonesia bahkan BCA telah mempunyai perwakilan di luar negeri
ERP telah mengintegrasikan data-data yang ada dalam perusahaan secara akurat dan tersimpan dari tahun ke tahun, kondisi ini menjadikan perusahaan mempunyai data history yang akan sangat bermanfaat dalam melakukan forecasting untuk mengetahui perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini tentu dapat mempermudah perusahaan dalam menentukan perencanaan strategi. Jadi, investasi di bidang teknologi informasi ini diharapkan dapat mendukung bisnis perbankan dalam melakukan perencanaan strategi dan kontrol kepada kantor cabang mereka yang telah tersebar di seluruh Indonesia.
Bank Central Asia (BCA) telah menyadari bahwa pemanfaatan teknologi informasi pada industri perbankan dengan kantor cabang dan nasabah dalam jumlah yang cukup banyak menjadi suatu kebutuhan mutlak. BCA merupakan perbankan swasta nasional yang paling serius dibandingkan dengan bank-bank nasional lain dalam melakukan investasi di bidang teknologi informasi. Investasi di bidang teknologi informasi ini dimaksudkan agar terjadi keakurasian, kecepatan, mutu layanan, serta keamanan yang menjadi sisi paling penting yang harus secara cermat dikelola. BCA nampaknya sudah mulai menyadari bahwa teknologi akan dapat membantu mereka dalam memperbaiki proses bisnis yang ada dalam perusahaan sehingga investasi yang cukup besar di bidang teknologi informasi tidak akan menjadi suatu masalah bagi perusahaan karena mereka yakin bahwa penggunaan teknologi informasi yang tepat akan dapat meningkatkan profit perusahaan di masa mendatang.

            3.A.     BAGIAN BANK BCA
  • Branch Manager
a. Bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan.
b. Bertanggung jawab kepada pimpinan pusat.
c. Mempunyai wewenang tertinggi dalam pengambilan keputusan.
d. Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan.
  • Sekretaris
a. Membantu Branc Manager dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
b. Menangani masalah-masalah kesekretariatan, seperti surat-menyurat, file, dan sebagainya.
  • Marketing Unit Head
a. Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang ada di bagian/unit pemasaran.
b. Mengkoordinasikan dan mengawasi bagian-bagian yang ada pada bagian/unit pemasaran agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.

  • Marketing Cardholder
Bertugas untuk menawarkan atau mempromosikan BCA Card ke perusahaan-perusahaan agar mau memiliki BCA Card.
  • Marketing Merchant
Bertugas untuk menawarkan atau mempromosikan BCA Card dengan mendatangi toko-toko atau pedagang agar mau menerima pembayaran dengan menggunakan BCA Card.
  • Marketing Support
Bagian dalam yang bertanggung jawab untuk mengurusio administrasi.
  • Customer Service
Bertugas untuk melayani pelanggan/konsumen yang datang langsung ke BCA Card Centre ataupun yang melalui telepon.
  • Credit
a. Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang ada di bagian kredit.
b. Mengkoordinasi dan mengawasi bagian-bagian yang ada pada bagian kredit sesuai dengan tujuan perusahaan.
  • Analisa Kredit
Bertugas menganalisa setiap permohonan/aplikasi yang masuk ke BCA Card Centre.
  • Pengawasan Kredit
Bertugas untuk mengecek tagihan yang masuk ke BCA Card Centre dan mengawasi kartu-kartu kredit.
  • Penagihan Kredit
Bertugas untuk mengurusi pembayaran Cardholder dengan cara menelpon atau menagih secara langsung.
  • Risk dan Management Security
Bertugas untuk membantu bagian pengawasan dan penagihan kredit (karena ketiga-tiganya saling berkaitan).
  • Operational Unit Head
a. Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang ada di bagian/unit operasional. agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
b. Mengkoordinasi dan mengawasi bagian-bagian yang ada pada bagian/unit operasional agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
  • Kasie Operasional
-Bertanggung jawab kepada Operasional Unit Head.
-Mengawasi tugas-tugas dari Staff Operational I dan Staff Operational II.
  • Staff Operational I dan Staff Operational II
Bertugas untuk mengoperasikan/memproses faktur-faktur yang masuk ke BCA Card Centre.
  • Kolektor
Bertugas untuk mengambil faktur di toko-toko atau pedagang yang menerima pembayaran dengan BCA Card.

            3.B.     SISTEM INFORMASI YANG DIGUNAKAN
1.      Pembaharuan Sistem Aplikasi Front-end
Untuk mendukung upaya Bank dalam memberikan layanan terintegrasi bagi
nasabah, BCA melakukan pembaharuan program pada sistem aplikasi
front-end. Dengan adanya program ini, BCA berusaha memahami kebutuhan dari
setiap nasabahnya, sehingga mampu menyediakan produk dan layanan yang
terbaik. Seluruh rancangan sistem aplikasi tersebut telah selesai dikembangkan
dan selanjutnya akan diterapkan diawali dari sistem aplikasi untuk Customer
Service Officer (CSO).
2.      Menunjang Pengembangan Bisnis Penyaluran Kredit
Untuk mendukung aktivitas pengembangan bisnis penyaluran kredit, BCA telah
menyelesaikan pengembangan Business Credit Origination System (BCOS) dan Consumer Credit Origination System (CCOS). Sistem aplikasi kredit ini
digunakan untuk mendukung standardisasi dan percepatan evaluasi kredit
komersial dan konsumer, serta proses persetujuan dan pengawasan. Dengan
kapasitas proses aplikasi kredit yang lebih besar, BCA berusaha menyalurkan
kredit kepada lebih banyak konsumen bisnis dan individu.
3.      Pembaharuan Sistem Komunikasi Data
Saat ini BCA sedang dalam tahap memperbaharui Sistem Komunikasi Data,
yaitu sistem penunjang untuk koneksi online ke dalam sistem database BCA yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi perbankan  kapanpun dan dimanapun. Pembaharuan sistem ini bertujuan untuk mengganti sistem komunikasi VSAT (satelit) dengan sistem yang lebih cepat dan andal, yaitu sistem komunikasi fiber-optic
. Tahap disain sistem dan perencanaan implementasi proyek ini telah selesai pada tahun ini, sedangkan instalasi sistem mulai dilakukan pada tahun 2006.
4.      Membangun Pusat Data Baru
BCA melakukan program Pengembangan Pusat Data (Data Center) untuk
meningkatkan kualitas penyediaan layanan kepada para nasabah.
Melalui  program ini, BCA akan membangun Pusat Data baru. Sementara itu sebuah
Disaster Recovery Center di lokasi yang terpisah juga akan dibangun untuk
keperluan back-up basis data dan operasional Bank. Pada tahun 2006 BCA
akan memfokuskan pada program pengembangan rancangan sistem secara
keseluruhan yang diharapkan selesai pada akhir tahun 2006. Selanjutnya, akan
diikuti dengan proses pengembangan engineering design, pengadaan serta konstruksi, dan diharapkan dapat di mulai tahun 2007.